Featured Post

Belajar pajak berbasis SPT 2024

Belajar pajak bukan hanya mengalikan tarif pajak dengan dasar pengenaan pajak. Pajak yang berlaku di suatu negara adalah suatu sistem, sistem perpajakan. Memahami sistem berarti Anda harus melihatnya sebagai bagian-bagian yang saling berhubungan, siapa saja pihak yang terlibat, serta tujuan akhir yang ingin dicapai. Ketentuan pajak juga merupakan norma hukum yang harus dipatuhi dan memiliki konsekuensi berupa sanksi, bahkan hingga hukuman pidana, bagi yang melanggarnya. Materi yang WSD berikan di sini dimaksudkan untuk berpihak kepada Anda sebagai Wajib Pajak. Cakupan materi dilengkapi secara inkremental dan dimutakhirkan setiap saat. Anda akan mendapati satu entry baru setiap hari. Semoga bermanfaat. WSD kembali menyelenggarakan Brevet Pajak dan Kursus Akuntansi Praktis! Hubungi admin (WhatsApp) untuk info lebih lanjut. Ketentuan umum dan tata cara perpajakan NPWP: nomor pokok wajib pajak NPWP orang pribadi PKP: pengusaha kena pajak Pajak penghasilan orang pr

Dimensions of moral philosopies – dimensi filsafat moral

Tulisan ini adalah bagian dari studi pustaka saya tentang rerangka penelitian etika bisnis. Dimensi filsafat moral merupakan salah satu dari tiga rerangka yang lazim digunakan dalam penelitian bisnis: (1) dimensi filsafat moral, (2) sistem nilai etis, dan (3) perkembangan moral kognitif (Charlson & Kacmar, 1997).

Menurut rerangka filsafat moral (moral philosophies), pertimbangan etis (ethical judgment) tergantung kepada keyakinan individu. Keyakinan individu inilah yang dimaksud dengan filsafat moral dalam pendekatan ini.

Dalam kaitannya dengan ada atau tidaknya aturan moral (moral rules) yang bersifat universal, filsafat moral dapat dibedakan menjadi dua: absolutisme dan relativisme (relativism-absolutism dimension).

Absolutisme memandang “apa yang dianggap semestinya” dan “apa yang diinginkan” memiliki makna yang abadi dan universal. Sementara itu, relativisme memandang “apa yang dianggap semestinya” dan “apa yang diinginkan” sangat tergantung kepada waktu, tempat, dan situasi-situasi konkret.

Dimensi filsafat moral lainnya adalah idealisme-pragmatisme. Seseorang yang menganut filsafat idealisme meyakini bahwa hasil akhir (outcome) yang baik akan secara automatis diakibatkan oleh perilaku yang baik. Sebaliknya, penganut pragmatisme meragukan keyakinan tersebut.

Dengan rerangka tersebut, peneliti etika bisnis mengevaluasi sikap sadar manusia terhadap perilaku etis dengan cara mengkategorikan mereka menurut filsafat moral masing-masing.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Download PSAK terbaru | PDF | exposure draft

Contoh jurnal penjualan dan pertukaran aktiva tetap

Contoh jurnal dan cara menghitung PPh pasal 22