Featured Post

Belajar pajak berbasis SPT 2023

Belajar pajak bukan hanya mengalikan tarif pajak dengan dasar pengenaan pajak. Pajak yang berlaku di suatu negara adalah suatu sistem, sistem perpajakan. Memahami sistem berarti Anda harus melihatnya sebagai bagian-bagian yang saling berhubungan, siapa saja pihak yang terlibat, serta tujuan akhir yang ingin dicapai. Ketentuan pajak juga merupakan norma hukum yang harus dipatuhi dan memiliki konsekuensi berupa sanksi, bahkan hingga hukuman pidana, bagi yang melanggarnya. Materi yang WSD berikan di sini dimaksudkan untuk berpihak kepada Anda sebagai Wajib Pajak. Cakupan materi dilengkapi secara inkremental dan dimutakhirkan setiap saat. Anda akan mendapati satu entry baru setiap hari. Semoga bermanfaat. Ketentuan umum dan tata cara perpajakan NPWP: nomor pokok wajib pajak NPWP orang pribadi PKP: pengusaha kena pajak Pajak penghasilan orang pribadi Pajak atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan Contoh penghitungan PPh pasal 21 PPh

Akuntansi dan laporan keuangan perusahaan dagang

contoh jurnal dan laporan keuangan perusahaan dagang

Artikel ini membahas dan memberikan contoh siklus akuntansi perusahaan dagang yang dimulai dari jurnal, buku besar, neraca saldo, dan laporan keuangan.

Sebagaimana dijelaskan dalam artikel saya mengenai siklus akuntansi, siklus akuntansi dimulai dengan mengidentifikasi dan mencatat data terkait transaksi akuntansi serta meringkas dan menyajikannya dalam bentuk laporan keuangan dan laporan-laporan akuntansi lainnya. Laporan keuangan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan investasi, keputusan pemberian pinjaman, dan keputusan-keputusan bisnis lainnya.

 

Daftar isi

 

 

Pengertian perusahaan dagang

Apa yang dimaksud dengan perusahaan dagang? Perusahaan dagang adalah jenis perusahaan dengan aktivitas penghasil pendapatan utama berupa pembelian dan penjualan barang dagangan. Berbeda dengan perusahaan jasa yang menyelenggarakan/menyerahkan jasa/pelayanan, perusahaan dagang menjual barang berwujud.

Ada beberapa jenis perusahaan dagang. Perusahaan dagang eceran adalah perusahaan dagang yang membeli dan menjual kembali barang dagangan kepada konsumen akhir. Perusahaan dagang eceran juga sering disebut retailer. Contoh pedagang eceran adalah pasar swalayan seperti Matahari, Hero, serta jaringan waralaba Indomart dan Alfamart.

Perusahaan dagang besar atau pedagang besar atau dikenal juga dengan istilah distributor adalah perusahaan dagang yang membeli barang dari produsen dan menjualnya dalam jumlah besar. Contohnya adalah penjualan obat oleh pedagang besar farmasi kepada rumah sakit. Istilah pedagang grosir mengacu pada perusahaan dagang yang membeli dan menjual barang dalam partai besar. Pelanggan pedagang besar dan pedagang grosir adalah perusahaan dagang eceran, perusahaan jasa dan lembaga pemerintah untuk digunakan sendiri, serta perusahaan manufaktur untuk digunakan sendiri atau dijadikan input produksi.

Adanya barang berwujud yang diperjualbelikan mengakibatkan perusahaan dagang memiliki satu jenis aset yang tidak ada dalam perusahaan jasa, yaitu persediaan barang dagang.

[kembali ke daftar isi]

Pengertian persediaan barang dagang

Persediaan barang dagang adalah barang-barang yang dibeli perusahaan dagang dari pemasok untuk kemudian dijual kembali kepada pelanggan. Persediaan barang dagang memiliki karakteristik yang sama dengan persediaan barang habis pakai (perlengkapan): baik persediaan barang dagang maupun persediaan barang habis pakai merupakan aset berwujud yang tergolong aset lancar (aktiva lancar). Perbedaan keduanya terletak pada tujuan penggunaan. Persediaan barang dagangan dibeli untuk dijual kembali, sedangkan persediaan barang habis pakai (perlengkapan) dibeli untuk digunakan sendiri oleh perusahaan.

Terdapat dua sistem pencatatan persediaan dalam akuntansi persediaan, yaitu sistem persediaan perpetual dan sistem persediaan periodik. Pembahasan berikut hanya terkait dengan sistem perpetual. Pembahasan mengenai sistem periodik diberikan dalam artikel terpisah.

  [kembali ke daftar isi]

Jurnal umum perusahaan dagang

Arti “perpetual” dalam istilah sistem persediaan perpetual adalah bahwa persediaan dicatat secara terus-menerus. Berikut adalah jurnal umum yang dibuat di perusahaan dagang pada umumnya.

 

Jurnal pembelian

Pada saat barang dagangan dibeli dari pemasok, akun persediaan barang dagang (aset/aktiva) didebit sebesar biaya perolehan.jurnal pembelian - perpetual

Jurnal biaya angkut pembelian

Jika perusahaan dagang menanggung biaya pengiriman barang dari tempat pemasok ke perusahaan (FOB Shipping Point/franco gudang penjual), biaya angkut pembelian itu didebit/ditambahkan ke akun persediaan barang dagang (menambah biaya perolehan persediaan).jurnal biaya angkut pembelian - perpetual

 

Jurnal retur pembelian dan pengurangan harga

Jika perusahaan dagang menerima persetujuan retur barang atau pengurangan harga dari pemasok, misalnya karena barang rusak atau tidak sesuai dengan spesifikasi pesanan, akun persediaan barang dagang dikredit/dikurangi sejumlah biaya perolehan barang yang dikembalikan/pengurangan harga yang disepakati.jurnal retur pembelian - perpetual

 

Jurnal potongan pembelian

Jika perusahaan dagang memperoleh potongan pembelian atau diskon pembelian, misalnya karena melunasi faktur dalam periode potongan, potongan atau diskon itu dikurangkan/dikredit ke akun persediaan barang dagang (mengurangi biaya perolehan persediaan).jurnal potongan pembelian - perpetual 

 

Jurnal penjualan

Pada saat barang dagangan dijual kepada pelanggan, akun persediaan barang dagang dikredit sebesar biaya perolehan barang dagangan yang terjual, akun yang didebit adalah beban pokok penjualan (harga pokok penjualan) yang merupakan akun nominal (beban).jurnal penjualan - perpetual

Perhatikan, jurnal penjualan di atas terdiri dari dua pasang jurnal. Akun penjualan, atau pendapatan penjualan, identik dengan akun pendapatan jasa dalam perusahaan jasa. Pada saat barang diserahkan kepada pelanggan, akun penjualan dikredit sebesar harga jual barang dagangan. Dalam akuntansi dasar akrual, hak atas pendapatan timbul bersamaan dengan penyerahan barang kepada pelanggan, terlepas dari apakah pembayaran kas sudah dilakukan atau belum oleh pelanggan. Sisi debit bisa akun Kas atau Piutang Usaha tergantung pada apakah penjualan itu dilakukan secara tunai atau kredit.

 

Jurnal retur penjualan dan pengurangan harga

Jika perusahaan dagang sebagai penjual memberikan persetujuan retur barang atau pengurangan harga kepada pelanggan, misalnya karena barang rusak atau tidak sesuai dengan spesifikasi pesanan, akun retur penjualan dan pengurangan harga didebit/ditambah sejumlah harga jual barang yang dikembalikan/pengurangan harga yang disepakati. Retur penjualan dan pengurangan harga memiliki saldo normal debit dan dilaporkan sebagai pengurang pendapatan penjualan dalam laporan laba-rugi..jurnal retur penjualan - perpetual

Perhatikan, jurnal retur penjualan dan pengurangan harga di atas terdiri dari dua pasang jurnal. Pada saat barang dikembalikan oleh pelanggan, akun persediaan barang dagang juga didebit sebesar biaya perolehan barang yang dikembalikan oleh pelanggan. Akun beban pokok penjualan (harga pokok penjualan) dikredit untuk membatalkan pengakuan beban terkait biaya perolehan barang yang dikembalikan oleh pelanggan.

 

Jurnal biaya angkut penjualan

Jika perusahaan dagang selaku penjual menanggung biaya pengiriman barang dari tempat perusahaan ke tempat pelanggan (FOB Destination/franco gudang pembeli), biaya angkut penjualan itu didebit/ditambahkan ke akun beban pengiriman penjualan dan dilaporkan sebagai bagian dari beban operasi dalam laporan laba-rugi.jurnal biaya angkut penjualan - perpetual

 

Jurnal potongan penjualan

Jika perusahaan dagang memberikan potongan penjualan atau diskon penjualan, misalnya karena pelanggan melunasi faktur dalam periode potongan, potongan atau diskon itu didedit ke akun potongan penjualan. Potongan penjualan memiliki saldo normal debit dan dilaporkan sebagai pengurang pendapatan penjualan dalam laporan laba-rugi.jurnal potongan penjualan - perpetual

 

Jurnal penyesuaian perusahaan dagang

Sistem persediaan perpetual tidak memerlukan jurnal penyesuaian terkait persediaan barang dagang dan beban pokok penjualan (harga pokok penjualan) pada akhir periode. Satu-satunya ayat jurnal penyesuaian yang diperlukan dalam perusahaan dagang yang menggunakan sistem perpetual adalah ketika terjadi selisih antara biaya perolehan persediaan barang dagang akhir menurut catatan akuntansi dengan biaya perolehan persediaan barang dagang akhir menurut hasil penghitungan fisik (stock opname). Jika ditemukan selisih, jurnal penyesuaian diperlukan untuk merekonsiliasi catatan akuntansi dengan hasil penghitungan fisik sebagai berikut:jurnal penyesuaian perusahaan dagang - perpetual

 

Jurnal penutup perusahaan dagang

Jurnal penutup perusahaan dagang yang menggunakan sistem persediaan perpetual adalah sebagai berikut:jurnal penutupan perusahaan dagang - perpetual

Dengan dukungan teknologi komputer, sistem perpetual lebih unggul karena saldo persediaan dapat diketahui setiap waktu dan penghitungan fisik persediaan (stock opname) hanya perlu dilakukan sesuai kebutuhan (tidak harus dilakukan pada setiap akhir periode akuntansi). Contoh jurnal berikut menggunakan sistem persediaan perpetual.

[kembali ke daftar isi]

Contoh jurnal umum

Ilustrasi siklus akuntansi perusahaan dagang yang diberikan di sini menggunakan contoh transaksi yang terjadi di DistriMarena, perusahaan distributor tunggal produk-produk kecantikan “Marena”. Ilustrasi hanya difokuskan pada transaksi-transaksi rutin perusahaan dagang, yaitu pembelian kredit, pembelian tunai, penjualan kredit, dan penjualan tunai.

Contoh dan pembahasan siklus akuntansi perusahaan dagang dalam artikel ini mengasumsikan bahwa DistriMarena adalah perusahaan dagang yang sudah beroperasi dan telah menerapkan sistem akuntansi berbasis akrual. Neraca saldo setelah penutupan DistriMarena per 30 November 20X1 disajikan sebagai berikut:neraca saldo setelah penutupan

Analisis transaksi DistriMarena yang terjadi selama bulan Desember dibahas pada bagian-bagian berikut.

 

Contoh jurnal umum #1: aktivitas operasi (pembayaran biaya operasi—gaji karyawan)

Pada tanggal 6 Desember, DistriMarena membayar biaya gaji dan upah sejumlah Rp8.000.000. Dari jumlah tersebut, Rp3.000.000 terkait dengan pekerjaan karyawan pada bulan Desember, sedangkan sisanya Rp5.000.000 terkait dengan pekerjaan karyawan pada bulan November (lihat akun Utang Gaji dan Upah dalam neraca saldo di atas).

Akun Utang Gaji dan Upah dalam neraca saldo di atas memiliki saldo kredit Rp5.000.000. Sebagaimana dalam siklus akuntansi perusahaan jasa, saldo kredit tersebut berasal dari pengakuan beban gaji dan upah yang masih harus dibayar pada saat DistriMarena membuat jurnal penyesuaian pada akhir bulan November, yaitu dengan debit ke akun Beban Gaji dan Upah dan kredit ke akun Utang Gaji dan Upah sejumlah Rp5.000.000.

Pembayaran gaji tanggal 6 Desember ini sebenarnya merupakan “pelunasan” utang gaji dan upah tersebut. Beban gaji dan upah untuk bulan Desember juga telah terjadi sebagian, yaitu dari tanggal 1 Desember (awal periode berjalan) sampai dengan tanggal 6 Desember. Jurnal untuk mencatat pembayaran gaji dan upah adalah sebagai berikut:jurnal umum perusahaan dagang

Pada saat pemindahbukuan (posting) ke buku besar, akun Beban Gaji dan Upah (beban) didebit (bertambah) Rp3.000.000 dan akun Utang Gaji dan Upah (liabilitas/kewajiban) didebit (berkurang) Rp5.000.000. Di sisi lain, akun Kas (aset/aktiva) dikredit (berkurang) Rp8.000.000.

Setelah pemindahbukuan (posting) tersebut, akun Beban Gaji dan Upah memiliki saldo debit Rp3.000.000. Akun Utang Gaji dan Upah, yang merupakan beban yang masih harus dibayar menurut posisi keuangan tanggal 30 November, memiliki saldo nol. Akun Kas memiliki saldo Rp28.000.000 (Rp36.000.000 – Rp8.000.000).

 

Contoh jurnal umum #2: aktivitas operasi (penerimaan kas dari pelanggan)

Pada tanggal 8 Desember, DistriMarena menerima kas sejumlah Rp9.500.000 yang merupakan pembayaran faktur dari pelanggan (tidak ada potongan penjualan yang diberikan).

Penerimaan kas ini terkait saldo piutang usaha yang dibawa dari periode sebelumnya. Tidak ada pengakuan pendapatan pada saat ini, karena penjualan telah diakui dalam laba-rugi periode sebelumnya. Diskon tidak diberikan, diasumsikan pelanggan membayar faktur setelah periode potongan berakhir.

Jurnal untuk mencatat penerimaan kas oleh perusahaan dagang terkait pembayaran faktur dari pelanggan adalah sebagai berikut:jurnal umum perusahaan dagang

Pada saat pemindahbukuan (posting) ke buku besar, akun Kas (aset/aktiva) didebit (bertambah) Rp9.500.000 dan akun Piutang Usaha (aset/aktiva) dikrebit (berkurang) dengan jumlah yang sama.

Setelah pemindahbukuan (posting) tersebut, akun Kas memiliki saldo debit Rp37.500.000 (Rp28.000.000 + Rp9.500.000). Akun Piutang Usaha memiliki saldo Rp13.500.000 (Rp23.000.000 – Rp9.500.000).

 

Contoh jurnal umum #3: aktivitas operasi (penjualan tunai barang dagangan)

Pada tanggal 10 Desember, DistriMarena menjual barang dagangan secara tunai dengan harga jual Rp31.500.000. Jumlah biaya perolehan (harga pokok) barang dagangan yang dijual itu adalah Rp20.500.000.

Dalam sistem perpetual, baik harga jual maupun biaya perolehan (harga pokok) barang yang dijual dicatat. Pengakuan pendapatan dilakukan dengan mengkredit akun pendapatan penjualan, atau seringkali disebut “penjualan” saja, dengan jumlah harga jual barang dagangan yang diserahkan kepada pelanggan. Dalam penjualan tunai, akun yang didebit adalah kas.

Pengakuan beban terkait penjualan dilakukan dengan mendebit akun beban pokok penjualan dengan jumlah biaya perolehan barang dagangan yang terjual. Akun yang dikredit adalah persediaan barang dagang, menghapuskan biaya perolehan barang dagangan yang terjual dari akun persediaan barang dagang.

Jurnal untuk mencatat penjualan tunai kepada pelanggan adalah sebagai berikut:jurnal umum perusahaan dagang

Pada saat pemindahbukuan (posting) ke buku besar, akun Kas (aset/aktiva) didebit (bertambah) Rp31.500.000 dan akun Pendapatan Penjualan (pendapatan) dikrebit (bertambah) dengan jumlah yang sama. Di sisi lain, akun Beban Pokok Penjualan (beban) didebit (bertambah) Rp20.500.000 dan akun Persediaan Barang Dagang (aset/aktiva) dikrebit (berkurang) dengan jumlah yang sama.

Setelah pemindahbukuan (posting) tersebut, akun Kas memiliki saldo debit Rp69.000.000 (Rp37.500.000 + Rp31.500.000). akun Persediaan Barang Dagang memiliki saldo debit Rp39.500.000 (Rp60.000.000 – Rp20.500.000), akun Pendapatan Penjualan memiliki saldo kredit Rp31.500.000, dan akun Beban Pokok Penjualan memiliki saldo debit Rp20.500.000.

Laba kotor yang diperoleh dari transaksi di atas adalah Rp11.000.000 (Rp31.500.000 – Rp20.500.000).

 

Contoh jurnal umum #4: aktivitas operasi (pembelian kredit)

Pada tanggal 13 Desember, DistriMarena membeli barang dagangan secara kredit dari PT Marena Indonesian Beauty dengan biaya perolehan Rp45.000.000, syarat pembayaran 2/10, n/30.

Dalam sistem perpetual, pembelian barang dagangan didebit langsung ke akun persediaan barang dagang. Akun yang dikredit adalah utang usaha jika pembelian dilakukan secara kredit atau kas jika pembelian dilakukan secara tunai.

Jurnal untuk mencatat pembelian kredit kepada pemasok adalah sebagai berikut:jurnal umum perusahaan dagang

Pada saat pemindahbukuan (posting) ke buku besar, akun Persediaan Barang Dagang (aset/aktiva) didebit (bertambah) Rp45.000.000 dan akun Utang Usaha (liabilitas/kewajiban) dikrebit (bertambah) dengan jumlah yang sama.

Setelah pemindahbukuan (posting) tersebut, akun Persediaan Barang Dagang memiliki saldo debit Rp84.500.000 (Rp39.500.000 + Rp45.000.000) dan akun Utang Usaha memiliki saldo kredit Rp67.500.000 (Rp22.500.000 + Rp45.000.000).

 

Contoh jurnal umum #5: aktivitas operasi (pembelian tunai barang habis pakai)

Pada tanggal 15 Desember, DistriMarena membeli barang habis pakai secara tunai dari PT Sidharta dengan biaya perolehan Rp10.000.000.

Pembelian persediaan barang habis pakai diperlakukan sama dengan pembelian persediaan barang dagang, yaitu dengan debit langsung ke akun aset/aktiva sebesar biaya perolehan. Akun yang dikredit adalah utang usaha jika pembelian dilakukan secara kredit atau kas jika pembelian dilakukan secara tunai.

Jurnal untuk mencatat pembelian tunai barang habis pakai kepada pemasok adalah sebagai berikut:jurnal umum perusahaan dagang

Pada saat pemindahbukuan (posting) ke buku besar, akun Persediaan Barang Habis Pakai (aset/aktiva) didebit (bertambah) Rp10.000.000 dan akun Kas (aset/aktiva) dikrebit (berkurang) dengan jumlah yang sama.

Setelah pemindahbukuan (posting) tersebut, akun Persediaan Barang Habis Pakai memiliki saldo debit Rp16.000.000 (Rp6.000.000 + Rp10.000.000) dan akun Kas memiliki saldo debit Rp59.000.000 (Rp69.000.000 – Rp10.000.000).

 

Contoh jurnal umum #6: aktivitas operasi (penjualan kredit barang dagangan)

Pada tanggal 18 Desember, DistriMarena menjual barang dagangan secara kredit kepada pelanggan, harga jual Rp60.000.000, biaya perolehan Rp40.000.000, syarat faktur 3/10, n/30.

Sifat transaksi ini sama dengan transaksi #3 penjualan tunai barang dagangan. Pengakuan pendapatan dilakukan dengan mengkredit akun pendapatan penjualan, dengan jumlah harga jual barang dagangan yang diserahkan kepada pelanggan. Dalam penjualan kredit, akun yang didebit adalah piutang usaha.

Pengakuan beban terkait penjualan dilakukan dengan mendebit akun beban pokok penjualan dengan jumlah biaya perolehan barang dagangan yang terjual. Akun yang dikredit adalah persediaan barang dagang, menghapuskan biaya perolehan barang dagangan yang terjual dari akun persediaan barang dagang.

Jurnal untuk mencatat penjualan kredit kepada pelanggan adalah sebagai berikut:jurnal umum perusahaan dagang

Pada saat pemindahbukuan (posting) ke buku besar, akun Piutang Usaha (aset/aktiva) didebit (bertambah) Rp60.000.000 dan akun Pendapatan Penjualan (pendapatan) dikrebit (bertambah) dengan jumlah yang sama. Di sisi lain, akun Beban Pokok Penjualan (beban) didebit (bertambah) Rp40.000.000 dan akun Persediaan Barang Dagang (aset/aktiva) dikrebit (berkurang) dengan jumlah yang sama.

Setelah pemindahbukuan (posting) tersebut, akun Piutang Usaha memiliki saldo debit Rp73.500.000 (Rp13.500.000 + Rp60.000.000). akun Persediaan Barang Dagang memiliki saldo debit Rp44.500.000 (Rp84.500.000 – Rp40.000.000), akun Pendapatan Penjualan memiliki saldo kredit Rp91.500.000 (Rp31.500.000 + Rp60.000.000), dan akun Beban Pokok Penjualan memiliki saldo debit Rp60.500.000 (Rp20.500.000 + Rp40.000.000).

Laba kotor yang diperoleh dari transaksi di atas adalah Rp20.000.000 (Rp60.000.000 – Rp40.000.000).

 

Contoh jurnal umum #7: aktivitas operasi (pembayaran biaya operasi—gaji karyawan)

Pada tanggal 20 Desember, DistriMarena membayar biaya gaji dan upah sejumlah Rp9.000.000.

Pembayaran ini terkait jasa karyawan dari tanggal pembayaran gaji terakhir, 6 Desember, sampai dengan tanggal 19 Desember. Karena pembayaran gaji dan upah ini seluruhnya terkait dengan jasa karyawan dalam periode berjalan, biaya ini langsung didebit ke akun beban gaji dan upah.

Jurnal untuk mencatat pembayaran gaji dan upah kepada karyawan adalah sebagai berikut:jurnal umum perusahaan dagang

Pada saat pemindahbukuan (posting) ke buku besar, akun Beban Gaji dan Upah (beban) didebit (bertambah) Rp9.000.000 dan akun Kas (aset/aktiva) dikredit (berkurang) dengan jumlah yang sama.

Setelah pemindahbukuan (posting) tersebut, akun Beban Gaji dan Upah memiliki saldo debit Rp12.000.000 (Rp3.000.000 + Rp9.000.000). Akun Kas memiliki saldo debit Rp50.000.000 (Rp59.000.000 – Rp9.000.000).

 

Contoh jurnal umum #8: aktivitas operasi (pembayaran faktur kepada pemasok)

Pada tanggal 23 Desember, DistriMarena melunasi faktur yang diterima dari PT Marena Indonesian Beauty pada tanggal 13 Desember dikurangi potongan pembelian.

Transaksi ini terkait dengan pembelian kredit barang dagangan kepada PT Marena Indonesian Beauty (transaksi #4). Pembayaran dilakukan dalam periode potongan, sehingga DistriMarena memperoleh potongan pembelian Rp900.000 (2% × Rp45.000.000). Kas yang dibayarkan berjumlah Rp44.100.000 (Rp45.000.000 – Rp900.000).

Dengan prinsip biaya perolehan yang dianut dalam akuntansi, potongan pembelian yang diperoleh merupakan pengurang biaya perolehan aset yang dibeli, sehingga jumlah diskon dalam pembelian barang dagangan dikredit langsung ke akun persediaan barang dagang.

Jurnal untuk mencatat pembayaran faktur dalam periode potongan adalah sebagai berikut:jurnal umum perusahaan dagang

Pada saat pemindahbukuan (posting) ke buku besar, akun Utang Usaha (liabilitas/kewajiban) didebit (berkurang) Rp45.000.000, yaitu nilai faktur yang diterima dari PT Marena Indonesian Beauty pada tanggal 13 Desember, akun Persediaan Barang Dagang (aset/aktiva) dikredit (berkurang) Rp900.000, dan akun Kas (aset/aktiva) dikredit (berkurang) Rp44.100.000.

Setelah pemindahbukuan (posting) tersebut, akun Kas memiliki saldo debit Rp5.900.000 (Rp50.000.000 – Rp44.100.000). Akun Persediaan Barang Dagang memiliki saldo debit Rp43.600.000 (Rp44.500.000 – Rp900.000). Akun Utang Usaha memiliki saldo kredit Rp22.500.000 (Rp67.500.000 – Rp45.000.000).

 

Contoh jurnal umum #9: aktivitas operasi (penerimaan kas dari pelanggan)

Pada tanggal 27 Desember, DistriMarena menerima kas dari pelanggan sebagai pelunasan faktur yang diterbitkan pada tanggal 18 Desember. Pembayaran faktur oleh pelanggan ini dilakukan dalam periode potongan.

Transaksi ini terkait dengan penjualan kredit barang dagangan kepada pelanggan (transaksi #6). Pembayaran dilakukan oleh pelanggan dalam periode potongan, sehingga DistriMarena memberikan potongan penjualan Rp1.800.000 (3% × Rp60.000.000). Kas yang diterima berjumlah Rp58.200.000 (Rp60.000.000 – Rp1.800.000).

Potongan penjualan yang diberikan kepada pelanggan didebit ke akun potongan penjualan, diperlakukan sebagai pengurang pendapatan penjualan dalam perhitungan penjualan bersih. Jurnal untuk mencatat penerimaan kas terkait pembayaran faktur dari pelanggan dalam masa potongan adalah sebagai berikut:jurnal umum perusahaan dagang

Pada saat pemindahbukuan (posting) ke buku besar, akun Kas (aset/aktiva) didebit (bertambah) Rp58.200.000, akun Potongan Penjualan (kontra pendapatan) didebit (bertambah) Rp1.800.000, dan akun Piutang Usaha (aset/aktiva) dikrebit (berkurang) Rp60.000.000.

Setelah pemindahbukuan (posting) tersebut, akun Kas memiliki saldo debit Rp64.100.000 (Rp5.900.000 + Rp58.200.000), akun Potongan Penjualan memiliki saldo debit Rp1.800.000, dan akun Piutang Usaha memiliki saldo debit Rp13.500.000 (Rp73.500.000 – Rp60.000.000).

Dalam sistem akuntansi manual, ayat-ayat jurnal di atas dicatat dalam buku jurnal umum sebagai berikut:jurnal umum perusahaan dagang

Bagian atas buku jurnal umum memuat judul buku, yaitu “JURNAL UMUM” dan halaman jurnal umum (JU1 berarti jurnal umum halaman 1). Jurnal umum terdiri dari lima kolom: tanggal, nama akun, referensi, debit, dan kredit. Kolom referensi diisi dengan kode akun ketika ayat jurnal dipindahbukukan (di-posting) ke akun-akun terkait di buku besar.

[kembali ke daftar isi]

Buku besar akuntansi perusahaan dagang

Setelah jurnal umum di atas dipindahbukukan (di-posting) ke buku besar, akun-akun DistriMarena akan tampak sebagai berikut:buku besar akuntansi

Perhatikan, angka-angka yang di-posting (dipindahbukukan) ke kolom debit dan kolom kredit pada akun kas di atas sesuai dengan jumlah debit dan jumlah kredit ayat jurnal terkait di buku jurnal umum. Kolom referensi diisi dengan halaman buku jurnal yang menjadi sumber posting (pemindahbukuan). Kaidah posting (pemindahbukuan) ini juga berlaku untuk semua akun lain.

Kolom saldo bertambah dengan adanya posting (pemindahbukuan) ke kolom debit dan berkurang dengan adanya posting (pemindahbukuan) ke kolom kredit. Kaidah penjumlahan dan pengurangan itu berlaku untuk semua akun yang memiliki saldo normal debit, yaitu aset (aktiva), beban, dan dividen.buku besar akuntansibuku besar akuntansi

Perhatikan, akun persediaan barang dagang (aset/aktiva) didebit pada saat barang dagangan dibeli. Sebaliknya, akun persediaan barang dagang dikredit pada saat perusahaan menjual barang dagang kepada pelanggan. Potongan pembelian yang diberikan oleh pemasok juga dikredit ke akun persediaan barang dagang, yang berarti diperlakukan sebagai pengurang biaya perolehan persediaan.buku besar akuntansi

Dalam artikel saya mengenai siklus akuntansi perusahaan jasa, pembelian barang habis pakai dianggap identik dengan beban dibayar di muka. Dalam praktik, perlakuan akuntansi atas barang habis pakai sebenarnya sama dengan persediaan barang dagang dan persediaan bahan baku. Penjelasan barang habis pakai sebagai beban dibayar di muka lebih dimaksudkan untuk memudahkan pembelajar akuntansi pemula untuk memahami jurnal penyesuaian dan akuntansi dasar akrual.

Dengan metode perpetual, persediaan barang habis pakai seharusnya dikredit setiap kali terjadi pemakaian. Meskipun demikian, dalam praktik pengakuan beban barang habis pakai lebih sering menggunakan sistem persediaan periodik. Pada akhir periode, barang habis pakai dihitung secara fisik dan ditentukan biaya perolehan yang tersisa. Biaya perolehan barang habis pakai yang tersisa itu disajikan di neraca (laporan posisi keuangan). Selisih antara saldo sebelumnya dengan biaya perolehan hasil penghitungan fisik dilaporkan di laporan laba-rugi sebagai beban barang habis pakai.buku besar akuntansibuku besar akuntansi

Tidak ada transaksi terkait peralatan (aset tetap/aktiva tetap) selama bulan Desember, sehingga saldo akun peralatan tidak berubah. Saldo akun Akumulasi Penyusutan—Peralatan akan melalui pengakuan beban penyusutan sebagaimana akan dijelaskan pada bagian berikutnya dari artikel ini.buku besar akuntansi

Untuk akun Utang Usaha (dan akun liabilitas lainnya), kolom saldo bertambah dengan adanya posting (pemindahbukuan) ke kolom kredit dan berkurang dengan adanya posting (pemindahbukuan) ke kolom debit. Kaidah penjumlahan dan pengurangan yang sama berlaku untuk semua akun yang memiliki saldo normal kredit, yaitu ekuitas dan pendapatan.buku besar akuntansi

Utang Gaji dan Upah merupakan beban yang masih harus dibayar dalam neraca (laporan posisi keuangan) tanggal 30 November. Pembayaran gaji dan upah pada tanggal 6 Desember (transaksi #1) mengakibatkan akun Utang Gaji dan Upah memiliki saldo nol.buku besar akuntansi

Berbeda dengan contoh siklus akuntansi perusahaan jasa KJA Sabrina yang berupa perusahaan perseorangan, DistriMarena adalah perseroan terbatas. Untuk jenis perusahaan ini, akun saham biasa digunakan untuk mencatat investasi yang dilakukan oleh pemilik, yaitu ketika perseroan terbatas melakukan penerbitan saham biasa bagi pemegang saham. Dengan kata lain, saldo akun saham biasa hanya berubah ketika terjadi penerbitan saham biasa.buku besar akuntansi

Dalam perseroan terbatas, akun saldo laba atau laba ditahan digunakan untuk mencatat laba-rugi yang diperoleh dan pembagian dividen yang dilakukan perseroan terbatas. Laba ditahan adalah komponen ekuitas perseroan terbatas, memiliki saldo normal kredit.buku besar akuntansi

Perhatikan, akun Pendapatan Penjualan adalah akun nominal, bersaldo nol pada awal periode. Dalam akuntansi dasar akrual, akun ini mencatat pendapatan dari penjualan yang sudah menjadi hak perusahaan, terlepas dari apakah kas terkait penjualan itu sudah diterima atau belum.buku besar akuntansi

Akun Potongan Penjualan digunakan untuk mencatat potongan harga yang diberikan kepada pelanggan yang melunasi faktur penjualan segera. Potongan penjualan adalah pengurang pendapatan penjualan dalam perhitungan penjualan bersih.buku besar akuntansi

Akun beban pokok penjualan, juga biasa disebut harga pokok penjualan, adalah akun beban dalam perusahaan dagang yang digunakan untuk mencatat biaya perolehan persediaan barang dagang yang terjual selama periode berjalan.buku besar akuntansi

Akun beban gaji dan upah digunakan untuk mencatat biaya gaji dan upah yang terjadi selama periode berjalan. Beban gaji dan upah mencakup biaya gaji dan upah yang terjadi (sudah menjadi kewajiban perusahaan/hak karyawan) selama periode, baik yang sudah dibayarkan atau belum dibayarkan.

[kembali ke daftar isi]

Contoh neraca saldo perusahaan dagang

Saldo akhir akun-akun buku besar di atas selanjutnya diringkas dalam neraca saldo perusahaan dagang DistriMarena sebagai berikut:contoh neraca saldo perusahaan dagang

Perhatikan, neraca saldo di atas menunjukkan jumlah saldo debit sama dengan jumlah saldo kredit, yaitu Rp321.500.000.

Meskipun neraca saldo, kadang-kadang juga disebut neraca percobaan, adalah satu sarana untuk menemukan kesalahan pencatatan dalam jurnal dan pemindahbukuan (posting), neraca saldo bukan jaminan catatan akuntansi bebas dari kesalahan.

Kesalahan-kesalahan berikut bisa saja terjadi meskipun jumlah debit dan jumlah kredit neraca saldo sudah seimbang:

  • Terdapat transaksi yang belum dicatat di dalam jurnal akuntansi.
  • Jurnal akuntansi yang sudah dicatat dengan benar tidak di-posting (dipindahbukukan) ke x besy5atu jurnal akuntansi di-posting (dipindahbukukan) lebih dari satu kali.
  • Akun yang digunakan pada saat pencatatan dalam jurnal dan posting (pemindahbukuan) tidak tepat.
  • Terjadi kesalahan offsetting (pengsalinghapusan) dalam pencatatan jumlah transaksi.


Dengan kata lain, neraca saldo tidak bisa mengecek bahwa semua transaksi telah dicatat dan bahwa buku besar sudah benar.

[kembali ke daftar isi]

Jurnal penyesuaian perusahaan dagang

Sebagaimana dibahas dalam artikel saya mengenai siklus akuntansi, jurnal penyesuaian dimaksudkan untuk memastikan bahwa siklus akuntansi menerapkan akuntansi berbasis akrual. Jurnal penyesuaian adalah prosedur akhir periode dalam siklus akuntansi sebelum penyusunan laporan keuangan. Fungsi jurnal penyesuaian adalah sama, baik dalam siklus akuntansi perusahaan dagang, jasa, maupun manufaktur.

 

Contoh jurnal #10: penyesuaian atas beban yang masih harus dibayar—gaji dan upah

Jasa karyawan terhitung sejak tanggal pembayaran gaji terakhir (20 Desember) hingga akhir bulan yang belum dibayar setara dengan nilai Rp4.000.000.

Sistem akuntansi akrual mengharuskan jasa karyawan diakui pada periode terjadinya, meskipun pembayaran atas jasa tersebut (beban gaji dan upah) belum dilakukan.

Jurnal penyesuaian untuk mengakui beban yang masih harus dibayar terkait gaji karyawan DistriMarena adalah sebagai berikut:jurnal penyesuaian perusahaan dagang

Pada saat pemindahbukuan (posting) ke buku besar, akun Beban Gaji dan Upah (beban) didebit (bertambah) Rp4.000.000 dan akun Utang Gaji dan Upah (liabilitas/kewajiban) dikredit (bertambah) dengan jumlah yang sama.

Setelah pemindahbukuan (posting) tersebut, akun Beban Gaji dan Upah memiliki saldo debit Rp16.000.000 (Rp12.000.000 + Rp4.000.000). Akun Utang Gaji dan Upah (liabilitas/kewajiban) memiliki saldo kredit Rp4.000.000.buku besar akuntansibuku besar akuntansi

Dalam laporan keuangan, Utang Gaji dan Upah dilaporkan sebagai liabilitas lancar (utang lancar) dalam neraca (laporan posisi keuangan). Kelalaian membuat ayat jurnal penyesuaian untuk mengakui beban yang masih harus dibayar mengakibatkan liabilitas (kewajiban) dilaporkan terlalu rendah dan beban dilaporkan terlalu rendah.

 

Contoh jurnal #11: penyusutan (depresiasi)

Beban penyusutan atas peralatan diperhitungkan Rp1.000.000 per bulan.

Penyusutan adalah proses alokasi biaya perolehan aset ke periode-periode perusahaan memperoleh manfaat aset. Penyusutan juga biasa disebut depresiasi. Penyusutan dalam akuntansi bukan merupakan proses penilaian aset/aktiva. Penyusutan juga tidak mengharuskan perusahaan mengumpulkan kas untuk mengganti aset di masa depan. Perhitungan penyusutan akan diberikan dalam artikel tersendiri.

Jurnal penyesuaian untuk mencatat penyusutan peralatan adalah sebagai berikut:jurnal penyesuaian perusahaan dagang

Pada saat pemindahbukuan (posting) ke buku besar, akun Beban Penyusutan (beban) didebit (bertambah) Rp1.000.000 dan akun Akumulasi Penyusutan—Peralatan (kontra aset/kontra aktiva) dikredit (bertambah) dengan jumlah yang sama.

Setelah pemindahbukuan (posting) tersebut, akun Beban Penyusutan memiliki saldo debit Rp1.000.000. Akumulasi Penyusutan—Peralatan memiliki saldo kredit Rp12.000.000 (Rp11.000.000 + Rp1.000.000).buku besar akuntansibuku besar akuntansi

Pengakuan beban penyusutan pada periode-periode perusahaan memperoleh manfaat aset memenuhi salah satu prinsip dalam akuntansi, yaitu prinsip mempertemukan beban dengan pendapatan pada periode yang sesuai. Kelalaian membuat ayat jurnal penyesuaian terkait penyusutan mengakibatkan aset dilaporkan terlalu tinggi dan beban dilaporkan terlalu rendah.

 

Contoh jurnal #12: penyesuaian atas persediaan—barang habis pakai

Penghitungan persediaan (stock opname) menunjukkan barang habis pakai senilai Rp7.500.000 masih tersedia untuk digunakan pada periode akuntansi mendatang.

Akun Persediaan Barang Habis Pakai menurut neraca saldo di atas adalah Rp16.000.000. Pada akhir bulan Desember, barang habis pakai yang masih tersedia memiliki biaya perolehan Rp7.500.000, yang berarti penggunaan selama bulan Desember adalah senilai Rp8.500.000 (Rp16.000.000 – Rp7.500.000).

Dalam akuntansi dasar akrual, biaya perolehan barang habis pakai yang digunakan itu diakui sebagai beban, sehingga ayat jurnal penyesuaian untuk mengakui beban dimaksud adalah sebagai berikut:jurnal penyesuaian perusahaan dagang

Pada saat pemindahbukuan (posting) ke buku besar, akun Beban Barang Habis Pakai (beban) didebit (bertambah) Rp8.500.000 untuk mengakui biaya perolehan barang habis pakai yang sudah digunakan, akun Persediaan Barang Habis Pakai (aset/aktiva) dikredit (berkurang) Rp8.500.000, sehingga saldo akhir akun tersebut menjadi Rp7.500.000 menunjukkan biaya perolehan barang habis pakai yang masih tersedia.buku besar akuntansibuku besar akuntansi

Dalam laporan laba-rugi beban barang habis pakai dikurangkan terhadap pendapatan penjualan untuk periode yang sama dalam perhitungan laba-rugi. Kelalaian membuat ayat jurnal penyesuaian untuk mengakui beban terkait persediaan barang habis pakai mengakibatkan aset dilaporkan terlalu tinggi dan beban dilaporkan terlalu rendah.

[kembali ke daftar isi]

Neraca saldo setelah penyesuaian

Setelah semua jurnal penyesuaian di atas dipindahbukukan (di-posting) ke buku besar, saldo akhir akun-akun buku besar kembali diringkas dalam neraca saldo setelah penyesuaian sebagai berikut:contoh neraca saldo perusahaan dagang

Perhatikan, neraca saldo setelah penyesuaian di atas juga menunjukkan jumlah saldo debit sama dengan jumlah saldo kredit, yaitu Rp326.500.000. Sebagaimana dijelaskan dalam artikel saya mengenai siklus akuntansi, saldo-saldo yang diringkas dalam neraca saldo setelah penyesuaian menjadi sumber data utama dalam penyusunan laporan keuangan.

[kembali ke daftar isi]

Laporan keuangan perusahaan dagang

Dengan selesainya pembuatan neraca saldo setelah penyesuaian, kita sekarang sudah siap menyusun laporan keuangan untuk perusahaan dagang DistriMarena.

[kembali ke daftar isi]

Laporan laba-rugi perusahaan dagang

Laporan keuangan pertama yang siap disusun adalah laporan laba-rugi. Kita menyusun laporan laba-rugi dengan meringkas dan menyajikan semua saldo pendapatan dan beban. Pos-pos pendapatan disajikan pada bagian atas, diikuti pos-pos beban. Laba atau rugi bersih adalah selisih antara jumlah pos pendapatan dengan beban.

Contoh laporan laba-rugi perusahaan dagang DistriMarena disajikan sebagai berikut:laporan laba rugi perusahaan dagang

Contoh laporan laba-rugi perusahaan dagang di atas sangat sederhana. Tanda kurung “()” yang mengapit suatu angka adalah konvensi akuntansi yang maksudnya sama dengan tanda negatif “-”.

Salah satu perbedaan antara laporan keuangan perusahaan dagang dengan laporan keuangan perusahaan jasa adalah adanya satu jenis beban terkait biaya persediaan yang terjual dalam laporan laba-rugi perusahaan dagang, yaitu beban pokok penjualan atau harga pokok penjualan.

Contoh laporan laba-rugi perusahaan dagang di atas juga mengilustrasikan format laporan laba-rugi multi-step (multi-langkah). Laba kotor (Rp29.200.000) adalah jumlah yang lazim digunakan dalam analisis laporan keuangan, sama dengan penjualan bersih (Rp89.700.000) dikurangi harga pokok penjualan (Rp60.500.000). Jika masih terdapat pos-pos pendapatan dan beban lain setelah beban operasi, laba kotor dikurangi jumlah beban operasi disebut laba operasi.

Perhatikan juga bahwa laporan laba-rugi di atas disusun dengan dasar akrual. Pendapatan penjualan yang dilaporkan mencakup pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan dagang DistriMarena, terlepas dari apakah faktur penjualan terkait pengiriman barang dagangan kepada pelanggan sudah dibayar atau belum oleh pelanggan. Beban pokok penjualan mencakup biaya persediaan yang terjual, terlepas dari apakah perusahaan dagang DistriMarena sudah membayar faktur pembelian atau belum kepada pemasok.

Beban barang habis pakai mencakup biaya perolehan barang habis pakai yang digunakan selama bulan Desember. Beban penyusutan juga tidak berasal dari transaksi pengeluaran kas. Sebagian beban gaji dan upah baru akan dibayar pada periode akuntansi berikutnya.

Pembahasan lebih rinci mengenai laporan laba-rugi perusahaan akan diberikan dalam artikel terpisah.

[kembali ke daftar isi]

Laporan perubahan modal

Dengan diketahuinya laba bersih untuk bulan Desember, laporan perubahan modal perusahaan dagang DistriMarena siap disusun. Laporan perubahan modal, biasa juga disebut laporan perubahan ekuitas, menyajikan perubahan modal pemilik selama satu periode yang dipengaruhi oleh tiga faktor:

  • Investasi pemilik, yang berdampak menambah modal/ekuitas
  • Dividen, yang berdampak mengurangi modal/ekuitas
  • Laba-rugi bersih, yang berdampak menambah (mengurangi) modal/ekuitas.


Untuk perseroan terbatas seperti DistriMarena, akun saham biasa tidak berubah, kecuali ketika terjadi tambahan investasi pemilik. Laba-rugi bersih dan dividen ditutup ke akun laba ditahan.

Contoh laporan perubahan ekuitas DistriMarena adalah sebagai berikut:laporan perubahan modal

Laba ditahan awal periode adalah laba ditahan yang dibawa dari akhir periode sebelumnya. Dalam contoh DistriMarena, laba ditahan awal periode adalah Rp146.500.000. Jumlah laba bersih diambil dari laporan laba-rugi.

Tidak ada transaksi investasi pemilik dan pembagian dividen selama bulan Desember. Dari laporan perubahan modal di atas, kita mengetahui bahwa ekuitas (aset bersih/aktiva bersih) DistriMarena bertambah sebesar Rp3.700.000 selama bulan Desember, yaitu sebesar laba bersih yang dilaporkan.

Perhatikan juga bahwa laporan perubahan ekuitas terkait dengan periode tertentu, yang dalam kasus DistriMarena adalah untuk periode satu bulan yang berakhir tanggal 31 Desember 20X1.

[kembali ke daftar isi]

Neraca perusahaan dagang

Istilah “neraca” sebenarnya sudah tidak direkomendasikan lagi untuk digunakan. Istilah yang saat ini sedang dipromosikan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah laporan posisi keuangan. Artikel ini menggunakan kedua istilah tersebut secara bergantian.

Neraca berisi informasi mengenai pos-pos aset (aktiva), liabilitas (kewajiban), dan ekuitas (modal) perusahaan pada tanggal tertentu.

Contoh neraca perusahaan dagang DistriMarena disajikan sebagai berikut:contoh neraca perusahaan dagang

Hal penting pertama yang perlu diperhatikan dari neraca di atas, laba ditahan yang dilaporkan adalah saldo akhir menurut laporan perubahan ekuitas, yaitu setelah memperhitungkan laba-rugi selama periode, bukan saldo laba ditahan yang ada dalam neraca saldo setelah penyesuaian. Saldo laba ditahan dalam neraca saldo setelah penyesuaian sebenarnya masih merupakan saldo awal. Saldo laba ditahan akan mencerminkan saldo akhir setelah tahap jurnal penutup siklus akuntansi tuntas dilaksanakan.

Neraca di atas juga menunjukkan kesesuaian dengan kaidah dasar persamaan akuntansi, yaitu total aset (Rp226.700.000) sama dengan total liabilitas dan ekuitas pemilik. Kesesuaian ini diakibatkan oleh dianutnya sistem pembukuan berpasangan dalam sistem akuntansi berbasis akrual, yang mengharuskan pencatatan transaksi dilakukan sekurang-kurangnya atas dua akun, dengan jumlah debit harus sama dengan jumlah kredit.

Neraca di atas disebut juga neraca terklasifikasi atau laporan posisi keuangan terklasifikasi. Sesuai standar akuntansi yang berlaku, aset dikelompokkan menurut aset lancar dan aset non-lancar. Demikian juga liabilitas dikelompokkan menjadi liabilitas lancar dan liabilitas jangka panjang.

Meskipun demikian, perlu ditegaskan di sini bahwa aset tetap sebagaimana ditunjukkan dalam contoh neraca di atas bukanlah lawan dari aset lancar. Aset tetap dalam akuntansi merupakan kategori aset tersendiri dengan perlakuan akuntansi yang berbeda dengan kategori aset lainnya.

Pemetaan yang benar adalah, aset terdiri dari dua kategori utama, aset lancar dan aset non-lancar. Aset tetap merupakan salah satu kategori aset non-lancar. Aset non-lancar juga mencakup kategori-kategori aset lain, yang di antaranya adalah aset tak berwujud, aset keuangan (investasi jangka panjang dalam efek ekuitas dan efek utang), serta investasi dalam properti.

[kembali ke daftar isi]

Laporan arus kas

Laporan arus kas adalah laporan yang menyediakan informasi mengenai penerimaan kas dan pengeluaran kas dengan merekonsiliasi perubahan saldo kas selama periode. Sebagaimana diulas dalam artikel mengenai siklus akuntansi perusahaan jasa laporan arus kas mengelompokkan aktivitas arus kas ke dalam tiga kategori, yaitu aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan.

Ilustrasi pencatatan perpetual dalam artikel ini hanya difokuskan pada transaksi-transaksi rutin perusahaan dagang, yaitu pembelian kredit, pembelian tunai, penjualan kredit, dan penjualan tunai, yang semuanya adalah aktivitas operasi.

Sebagai titik awal, mari kita lihat kembali akun Kas DistriMarena berikut.buku besar akuntansi

Dengan memberi label atas transaksi-transaksi tunai, kita sudah bisa menyusun laporan arus kas DistriMarena sebagai berikut:contoh laporan arus kas perusahaan dagang

Contoh laporan arus kas di atas hanya mencakup arus kas dari aktivitas operasi. Arus kas dari aktivitas operasi bertanda positif, yang berarti arus masuk kas lebih besar daripada arus keluar kas (surplus kas).

Pembahasan lebih lanjut mengenai laporan arus kas diberikan dalam artikel tersendiri.

[kembali ke daftar isi]

Jurnal penutup perusahaan dagang

Seperti pada perusahaan jasa, fungsi jurnal penutup adalah menjadikan saldo-saldo akun nominal (pendapatan, beban, dan dividen) menjadi nol. Pada periode berikutnya, setiap akun nominal dibuka kembali dengan saldo awal nol.

Tahap pertama membuat jurnal penutup perusahaan dagang adalah mendebit akun pendapatan penjualan sebesar saldo akhir akun tersebut dan mengkredit akun ikhtisar laba-rugi dengan jumlah yang sama. Contoh jurnal penutup perusahaan dagang DistriMarena untuk tahap pertama ini adalah sebagai berikut:jurnal penutup perusahaan dagang

Karena Pendapatan Penjualan memiliki saldo normal kredit, debit sejumlah saldo akhir akan menjadikan akun itu bersaldo nol. Jurnal penutup di atas juga mengakibatkan sisi kredit akun Ikhtisar Laba-Rugi menampung Pendapatan Penjualan (Rp91,500,000).

Tahap kedua membuat jurnal penutup perusahaan dagang adalah mengkredit semua akun beban sebesar saldo akhir akun-akun tersebut dan mendebit akun ikhtisar laba-rugi dengan jumlah totalnya. Jurnal penutup perusahaan dagang DistriMarena untuk tahap kedua adalah sebagai berikut:jurnal penutup perusahaan dagang

Karena beban, potongan penjualan, dan retur penjualan dan pengurangan harga, memiliki saldo normal debit, kredit sejumlah saldo akhir akan menjadikan akun-akun itu bersaldo nol. Jurnal penutup di atas juga akan mengakibatkan sisi debit akun Ikhtisar Laba-Rugi menampung total jumlah pengurang pendapatan kotor (Rp87.800.000). Saldo kredit Ikhtisar Laba-Rugi setelah dua ayat jurnal itu dipindahbukukan (di-posting) ke buku besar sama dengan laba bersih yang dilaporkan di laporan laba-rugi, yaitu Rp3.700.000 (Rp91.500.000 – Rp87.800.000).

Tahap ketiga proses penutupan akun adalah mendebit akun Ikhtisar Laba-Rugi sebesar jumlah laba bersih dan mengkredit akun Laba Ditahan dengan jumlah yang sama. Jurnal penutup perusahaan dagang DistriMarena untuk tahap ketiga ini adalah sebagai berikut:jurnal penutup perusahaan dagang

Jurnal penutup di atas mengakibatkan akun Ikhtisar Laba-Rugi memiliki saldo nol, dan jumlah laba bersih dipindahkan/ditambahkan ke akun Laba Ditahan (yang memiliki saldo normal kredit).

TIdak ada pembagian dividen kepada pemegang saham selama bulan Desember, sehingga jurnal penutup terkait transaksi dividen tidak diperlukan.

Setelah semua tahap pembuatan jurnal penutup di atas dilaksanakan, semua akun nominal (pendapatan, beban, potongan penjualan, dan retur penjualan dan pengurangan harga) bersaldo nol dan Laba Ditahan (akun real) mencerminkan saldo akhir yang akan dibawa ke periode akuntansi selanjutnya.

[kembali ke daftar isi]

Neraca saldo setelah penutupan perusahaan dagang

Neraca saldo setelah penutupan adalah neraca saldo yang dibuat setelah semua jurnal penutup di-posting (dipindahkan) ke buku besar. Karena semua akun nominal telah ditutup, neraca saldo setelah penutupan hanya mencakup akun-akun real.

Contoh neraca saldo setelah penutupan perusahaan dagang DistriMarena adalah sebagai berikut:neraca saldo setelah penutupan perusahaan dagang

Dalam artikel mengenai siklus akuntansi, saya menjelaskan bahwa tahap pembuatan neraca saldo setelah penutupan bersifat opsional, bisa diabaikan tanpa mengakibatkan kesalahan dalam proses akuntansi. Dalam sistem akuntansi manual, neraca saldo setelah penutupan hanya dimaksudkan untuk mengecek kesamaan jumlah debit dan jumlah kredit setelah semua akun nominal bersaldo nol.

Tahap terakhir yang juga bersifat opsional adalah jurnal pembalik. Pembahasan mengenai jurnal pembalik diberikan dalam artikel terpisah.

[kembali ke daftar isi]

Kesimpulan

Artikel ini memberikan contoh transaksi, jurnal, buku besar, neraca saldo, dan laporan keuangan perusahaan dagang dengan sistem persediaan perpetual. Contoh transaksi yang diberikan berfokus pada transaksi khusus terkait aktivitas operasi pada perusahaan dagang.

 


Warsidi, CA Dosen Tetap Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Soedirman Anggota Ikatan Akuntan Indonesia Terakhir diperbaharui: Mei 2017

Komentar

  1. Terima kasih banyak atas artikel yang telah dibuat. Artikel ini sangat informatif dan memberikan pemahaman yang jelas tentang topik yang dijelaskan. Aplikasi laporan penjualan adalah alat yang penting bagi bisnis untuk mengelola penjualan dan meningkatkan profitabilitas. aplikasi laporan penjualan adalah alat yang berharga bagi bisnis untuk mengelola penjualan dan meningkatkan profitabilitas di pasar yang kompetitif saat ini.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Download PSAK terbaru | PDF | exposure draft

Contoh jurnal penjualan dan pertukaran aktiva tetap

Contoh jurnal dan cara menghitung PPh pasal 22