Featured Post

Belajar pajak berbasis SPT 2023

Belajar pajak bukan hanya mengalikan tarif pajak dengan dasar pengenaan pajak. Pajak yang berlaku di suatu negara adalah suatu sistem, sistem perpajakan. Memahami sistem berarti Anda harus melihatnya sebagai bagian-bagian yang saling berhubungan, siapa saja pihak yang terlibat, serta tujuan akhir yang ingin dicapai. Ketentuan pajak juga merupakan norma hukum yang harus dipatuhi dan memiliki konsekuensi berupa sanksi, bahkan hingga hukuman pidana, bagi yang melanggarnya. Materi yang WSD berikan di sini dimaksudkan untuk berpihak kepada Anda sebagai Wajib Pajak. Cakupan materi dilengkapi secara inkremental dan dimutakhirkan setiap saat. Anda akan mendapati satu entry baru setiap hari. Semoga bermanfaat. Ketentuan umum dan tata cara perpajakan NPWP: nomor pokok wajib pajak NPWP orang pribadi PKP: pengusaha kena pajak Pajak penghasilan orang pribadi Pajak atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan Contoh penghitungan PPh pasal 21 PPh

Thorne’s ethical dilemmas – TED: instrumen penelitian etika akuntansi

Thorne's ethical dilemmas - TEDThorne’s ethical dilemmas, disingkat TED, adalah instrumen penelitian yang dikembangkan oleh Thorne (2000). Dalam penelitian akuntansi mengenai etika, TED digunakan untuk mengukur/menilai penalaran/pertimbangan moral dari subjek yang diteliti.

TED merupakan modifikasi dari Defining Issue Test (DIT) yang dikembangkan oleh Rest (1984, 1994). Kedua instrumen tersebut, DIT dan TED, memiliki prinsip pengukuran yang sama. Karena TED hanya merupakan modifikasi, landasan teoretis kedua instrumen itu juga sama, yaitu teori Kohlberg mengenai perkembangan moral kognitif.

Yang membedakan adalah Thorne’s ethical dilemmas (TED) menggunakan isu/dilema etika yang secara spesifik terkait dengan akuntansi sebagai setting untuk pengambilan keputusan oleh subjek yang diteliti. Sementara itu, DIT menggunakan dilema kemanusiaan universal yang dimaksudkan untuk mengukur kapasitas moral kognitif individu (cognitive moral capacity).

Pengembangan TED oleh Thorne memang dilatarbelakangi oleh kritik atas penggunaan Defining Issue Test (DIT) dalam riset etika bisnis dan akuntansi.

Thorne (2000) menyatakan bahwa DIT yang mengukur kapasitas moral kognitif (cognitive moral capacity) tidaklah mengukur penalaran moral yang sesungguhnya. Jones (1991) juga menyatakan bahwa pertimbangan etika tergantung kepada konteks yang spesifik.

Terdapat dua versi TED yang dikembangkan oleh Thorne: (1) prescriptive reasoning, dan (2) deliberative reasoning. Contoh instrumen dilema etika sebagaimana dikembangkan oleh Thorne bisa Anda lihat di sini.

Sebagaimana Defining Issue Test, skor seorang individu dalam menyelesaikan dilema etika tergantung kepada pengurutan (ranking) yang dibuat oleh individu itu atas faktor-faktor yang merupakan butir-butir berprinsip untuk dipertimbangkan (principled items of consideration) dalam konteks akuntansi. Skor penalaran moral yang lebih tinggi menunjukkan pertimbangan moral yang lebih kompleks dari seorang individu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Download PSAK terbaru | PDF | exposure draft

Contoh jurnal penjualan dan pertukaran aktiva tetap

Contoh jurnal dan cara menghitung PPh pasal 22