Brevet Pajak Online Unsoed

Artikel ini membahas siklus akuntansi secara umum. Siklus akuntansi adalah serangkaian proses akuntansi yang dimulai dari analisis dan pencatatan transaksi dalam jurnal, posting transaksi akuntansi dari jurnal ke buku besar, penyusunan neraca saldo, hingga penyusunan laporan keuangan.
Akuntansi adalah sistem informasi yang mengumpulkan dan mengolah data terkait transaksi akuntansi dan menyampaikan hasil-hasilnya yang berupa informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Salah satu informasi keuangan terpenting yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi adalah laporan keuangan.
Siklus akuntansi adalah tahap-tahap proses akuntansi dalam sistem informasi akuntansi yang diperlukan untuk mengumpulkan dan mengolah data terkait transaksi akuntansi. Dikatakan sebagai siklus, karena tahap-tahap proses akuntansi dilaksanakan berulang kali selama perusahaan beroperasi.
Tahap-tahap proses akuntansi yang membentuk siklus akuntansi meliputi:
Meskipun siklus akuntansi yang digambarkan di atas mengacu pada proses akuntansi dalam sistem akuntansi manual, siklus akuntansi pada dasarnya sama, terlepas dari apakah perusahaan menggunakan sistem akuntansi manual atau sistem informasi akuntansi berbasis komputer. Perusahaan melaksanakan tahap-tahap siklus akuntansi pada setiap periode akuntansi. Siklus akuntansi juga pada dasarnya sama, baik untuk perusahaan jasa, perusahaan dagang, maupun perusahaan manufaktur.
Tahap pertama dalam siklus akuntansi adalah analisis dan pencatatan transaksi akuntansi ke dalam jurnal. Ada dua jenis transaksi yang terjadi pada perusahaan, yaitu transaksi akuntansi dan transaksi non akuntansi. Siklus akuntansi hanya mencatat transaksi akuntansi.
Transaksi akuntansi adalah transaksi atau kejadian bisnis yang nilainya dapat dinyatakan dengan satuan moneter. Jenis transaksi akuntansi juga ada dua, yaitu transaksi eksternal dan transaksi internal.
Contoh transaksi akuntansi yang bersifat eksternal adalah penjualan barang dagangan kepada pelanggan dan pembelian barang dagangan kepada pemasok. Contoh transaksi akuntansi internal adalah dimulainya proses produksi di pabrik dan prosedur jurnal penyesuaian pada akhir periode.
Transaksi non akuntansi tidak dicatat dalam siklus akuntansi. Contoh transaksi non akuntansi adalah pengangkatan karyawan baru dan penandatanganan kontrak pembelian dengan pemasok untuk pengiriman di kemudian hari.
Analisis transaksi adalah proses yang dimaksudkan untuk menentukan akun-akun apa saja yang dipengaruhi oleh suatu transaksi serta debit dan kredit terhadap akun-akun itu. Yang dimaksud debit dalam akuntansi adalah kolom kiri akun. Sebaliknya, kredit berarti kolom kanan akun. Debit atau kredit tidak dengan sendirinya berarti bertambah atau berkurangnya suatu akun. Debit atau kredit berarti bertambah atau berkurang tergantung pada apakah suatu akun memiliki saldo normal debit atau kredit.
Untuk memahami saldo normal akun, perhatikan persamaan akuntansi berikut:
Aset yang dikendalikan entitas (perusahaan) merupakan hak (klaim) kreditor (liabilitas) dan pemilik (ekuitas). Dengan asumsi tidak ada tambahan investasi pemilik, ekuitas bertambah dengan diperolehnya pendapatan dan berkurang dengan timbulnya beban dan dividen. Dengan diurainya unsur-unsur ekuitas, persamaan akuntansi di atas dapat diperluas sebagai berikut:
Untuk menghilangkan tanda negatif (–) dari persamaan yang diperluas di atas, unsur-unsur ekuitas yang bertanda negatif dipindahkan ke sisi sebaliknya dari persamaan akuntansi sehingga menjadi sebagai berikut:
Dalam akuntansi, istilah debit berarti mencatat pada kolom sebelah kiri. Sebaliknya, kredit berarti mencatat pada kolom sebelah kanan. Aturan aljabar yang mendasari persamaan akuntansi menjadi dasar aturan debit kredit dalam akuntansi. Akun-akun yang berada di sisi kiri persamaan akuntansi adalah akun-akun yang memiliki saldo normal debit. Dengan kata lain, debit ke akun aset, beban, dan dividen berarti menambah akun tersebut, dan kredit berarti mengurangi.
Sebaliknya, akun-akun yang berada di sisi kanan persamaan akuntansi adalah akun-akun yang memiliki saldo normal kredit. Dengan kata lain, kredit ke akun liabilitas, modal pemilik, dan pendapatan berarti menambah akun-akun tersebut, dan debit berarti mengurangi.
Pencatatan transaksi dalam jurnal didasarkan pada bukti transaksi yang juga disebut dokumen transaksi atau dokumen sumber. Contoh dokumen transaksi adalah faktur pembelian yang diterima dari pemasok dan bukti kas keluar yang sah.
Istilah jurnal dalam akuntansi mengacu pada tempat pertama pencatatan transaksi dilakukan dalam siklus akuntansi. Ada dua jenis jurnal akuntansi, yaitu jurnal umum dan jurnal khusus.
Pengertian jurnal umum. Jurnal umum adalah jurnal akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi non rutin. Pembelian aset tetap, pembiayaan jangka panjang, penerbitan obligasi dan saham adalah contoh-contoh transaksi non rutin yang dicatat dalam jurnal umum.
Contoh jurnal umum adalah sebagai berikut:
Seperti terlihat dalam contoh jurnal umum penjualan tunai di atas, jurnal umum terdiri dari empat bagian: (1) nama akun dan jumlah debit, (2) nama akun dan jumlah kredit, (3) tanggal, dan (4) keterangan.
Pengertian jurnal khusus. Jurnal khusus adalah jurnal akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang sering terjadi atau transaksi rutin. Contoh transaksi perusahaan dagang yang bersifat rutin adalah penjualan kredit, pembelian kredit, penerimaan kas (termasuk penerimaan kas dari penjualan tunai), dan pengeluaran kas (termasuk pengeluaran kas untuk pembelian tunai). Berdasarkan kelompok-kelompok transaksi rutin tersebut, perusahaan dagang mungkin akan membuat empat jenis jurnal khusus, yaitu jurnal penjualan, jurnal pembelian, jurnal penerimaan kas, dan jurnal pengeluaran kas.
Dalam sistem informasi akuntansi berbasis komputer, tahap siklus akuntansi terkait jurnal khusus dan jurnal umum bisa berupa formulir formulir elektronik di mana sistem informasi akuntansi menerima input data dari pengguna.
Siklus akuntansi tahap berikutnya adalah posting atau pemindahbukuan ke buku besar. Apa yang dimaksud dengan buku besar? Dalam akuntansi, buku besar adalah catatan akuntansi yang digunakan untuk menyimpan data transaksi akuntansi yang mempengaruhi aset, liabilitas, dan ekuitas perusahaan. Buku besar merupakan kumpulan akun (dulu kadang disebut rekening atau perkiraan). Ada dua jenis buku besar yaitu buku besar utama dan buku besar pembantu. Artikel ini menggunakan istilah “buku besar” untuk mengacu pada “buku besar utama” atau “buku besar umum”. Untuk selanjutnya, jika saya menyebut “buku besar”, yang dimaksud adalah buku besar utama/umum.
Pengertian buku besar. Buku besar adalah catatan akuntansi yang berisi kumpulan akun-akun tiap-tiap aset, liabilitas, dan ekuitas yang disajikan dalam laporan keuangan. Sebagai contoh, buku besar akan terdiri dari akun kas, piutang usaha, persediaan, aset tetap, utang usaha, pinjaman, ekuitas pemilik, pendapatan penjualan, dan berbagai jenis beban.
Posting atau pemindahbukuan adalah proses pemindahan data dari jurnal ke akun-akun dalam buku besar. Contoh buku besar dan posting adalah sebagai berikut:
Langkah-langkah posting dari jurnal ke buku besar mencakup:
Contoh akun yang digambarkan di atas disebut akun tiga kolom karena memiliki tiga kolom untuk jumlah rupiah (debit, kredit, dan saldo). Kode akun atau nomor akun seperti 111 dan 511 serta nama akun dalam akuntansi ditetapkan dalam bagan akun standar perusahaan.
Jika siklus akuntansi dilaksanakan dengan alat bantu komputer, software akuntansi bisa melakukan posting ke buku besar secara seketika, bersamaan dengan saat data dimasukkan melalui terminal sistem. Mesin ATM merupakan salah satu contoh terminal sistem akuntansi bank. Ketika Anda melakukan penarikan tunai melalui ATM, sistem akuntansi bank akan melakukan debit ke akun tabungan Anda dan kredit ke akun kas.
Tahap siklus akuntansi ketiga adalah pembuatan neraca saldo. Neraca saldo adalah daftar akun berikut saldo-saldonya pada waktu tertentu. Neraca saldo memuat seluruh saldo akun dengan saldo debit di kolom kiri dan saldo kredit di kolom kanan. Jumlah kolom debit dan kolom kredit neraca saldo harus sama.
Fungsi neraca saldo adalah untuk membuktikan kesamaan debit dan kredit setelah posting dari jurnal ke buku besar tuntas. Neraca saldo membantu menemukan kesalahan dalam jurnal akuntansi dan posting (pemindahbukuan). Neraca saldo juga menjadi data dasar dalam menyusun laporan keuangan.
Contoh neraca saldo disajikan sebagai berikut:
Cara membuat neraca saldo:
Siklus akuntansi pada tahap ini dimaksudkan untuk mengakui pendapatan pada periode akuntansi ketika pendapatan itu menjadi hak perusahaan. Pada umumnya, pendapatan menjadi hak perusahaan pada saat penyerahan barang atau penyelenggaraan jasa, terlepas dari apakah perusahaan sudah menerima kas atau belum dari pelanggan. Jurnal penyesuaian juga dimaksudkan untuk mencatat beban dalam periode terjadinya. Dengan kata lain, jurnal penyesuaian dimaksudkan untuk memastikan bahwa siklus akuntansi menerapkan akuntansi berbasis akrual. Jurnal penyesuaian adalah prosedur akhir periode dalam siklus akuntansi sebelum penyusunan laporan keuangan.
Jenis-jenis jurnal penyesuaian adalah sebagai berikut:
Untuk contoh dan penjelasan lebih lanjut mengenai jurnal penyesuaian, Anda mungkin perlu membaca artikel saya mengenai contoh jurnal penyesuaian pada perusahaan jasa dan perusahaan dagang. Baca juga artikel saya yang secara khusus membahas jurnal penyesuaian yang dilengkapi dengan contoh soal akuntansi terkait.
Neraca saldo setelah penyesuaian adalah neraca saldo yang dibuat setelah posting (pemindahbukuan) semua jurnal penyesuaian ke buku besar tuntas dilakukan. Seperti neraca saldo sebelumnya, manfaat neraca saldo setelah penyesuaian adalah untuk mengecek kesamaan jumlah saldo debit dengan jumlah saldo kredit. Karena akun-akun di dalamnya telah mencakup semua data yang diperlukan untuk menyusun laporan keuangan, neraca saldo setelah penyesuaian adalah dasar utama untuk menyusun laporan keuangan. Format neraca saldo setelah penyesuaian sama dengan neraca saldo sebelumnya, tetapi sebagian saldo sudah berubah sesuai dengan standar akuntansi berbasis akrual.
Jika perusahaan menggunakan sistem informasi akuntansi berbasis komputer, software akuntansi yang mampu melakukan update secara seketika (real-time) bisa menghasilkan neraca saldo kapan pun diperlukan. Menyusun neraca saldo hanya dilakukan dengan mengklik tombol cetak pada tampilan bagan akun berikut saldo-saldo terakhir. Fungsi pengecekan kesamaan jumlah debit dan jumlah kredit juga dilakukan seketika sewaktu input data transaksi ke dalam sistem.
Tahap siklus akuntansi terpenting sebenarnya adalah penyusunan laporan keuangan. Akuntan bisa saja melakukan kompilasi laporan keuangan berdasarkan kumpulan bukti transaksi yang diberikan, tanpa melalui tahap-tahap siklus akuntansi sebagaimana diuraikan dalam artikel ini.
Akuntansi adalah sistem informasi dengan output utama berupa laporan keuangan yang terdiri dari:
Secara teknis, perusahaan menyusun laporan keuangan, terutama neraca dan laporan laba-rugi, berdasarkan saldo-saldo akun yang ada di dalam neraca saldo setelah penyesuaian. Dalam rangka penyusunan laporan keuangan, kita membedakan dua jenis akun, yaitu akun real dan akun nominal.
Akun real, atau kadang-kadang dieja akun riil, atau akun permanen mencakup semua akun aset, liabilitas, modal saham (atau modal pemilik dalam perusahaan perseorangan dan firma), dan saldo laba (biasa juga disebut laba ditahan). Akun ini dikatakan permanen karena tidak ditutup pada akhir periode akuntansi. Saldo-saldo akun real diteruskan ke periode akuntansi berikutnya.
Akun nominal atau akun sementara atau akun temporer adalah akun-akun yang ditutup dan saldonya dipindahkan ke saldo laba/laba ditahan (atau modal pemilik dalam perusahaan perseorangan dan firma). Akun nominal mencakup pendapatan (atau penghasilan), beban, dan dividen. Pendapatan dan beban merupakan komponen laporan laba-rugi, sedangkan dividen atau prive disajikan dalam laporan perubahan modal yang berdampak mengurangi saldo laba/laba ditahan (modal pemilik).
Langkah-langkah membuat laporan keuangan adalah sebagai berikut:
Tahap siklus akuntansi selanjutnya adalah pencatatan jurnal penutup dan pemindahbukuan (posting) jurnal penutup ke buku besar.
Jurnal penutup adalah jurnal terakhir yang dibuat dalam satu siklus akuntansi. Fungsi jurnal penutup adalah menjadikan saldo-saldo akun nominal (pendapatan, beban, dan dividen/prive) menjadi nol. Pada periode berikutnya, akun-akun nominal dibuka kembali dengan saldo awal nol.
Langkah-langkah membuat jurnal penutup adalah:
Contoh jurnal penutup perusahaan dagang disajikan sebagai berikut:
Anda juga mungkin tertarik untuk membaca contoh jurnal penutup perusahaan jasa dan perusahaan dagang.
Neraca saldo setelah penutupan adalah neraca saldo yang dibuat setelah semua jurnal penutup di-posting (dipindahkan) ke buku besar. Karena semua akun nominal telah ditutup, neraca saldo setelah penutupan hanya mencakup akun-akun real. Dalam sistem akuntansi manual, neraca saldo setelah penutupan berfungsi sebagai sarana terakhir untuk membuktikan kesamaan jumlah debit dan jumlah kredit saldo-saldo akun real yang akan digunakan untuk periode akuntansi berikutnya. Tahap siklus akuntansi ini tidak perlu dilakukan, terutama jika siklus akuntansi dijalankan melalui sistem informasi akuntansi berbasis komputer.
Jurnal pembalik merupakan tahap opsional siklus akuntansi. Yang dibalik adalah sebagian jurnal penyesuaian yang telah dibuat pada tahap sebelumnya. Jurnal penyesuaian yang bisa dibalik di antaranya adalah:
Beban penyusutan dan beban piutang tak tertagih tidak termasuk jurnal penyesuaian yang dibalik. Jurnal pembalik dibuat pada awal periode, setelah neraca saldo setelah penutupan dibuat.
Siklus akuntansi yang dijelaskan dalam artikel ini mengacu pada tahap-tahap proses akuntansi dalam sistem informasi akuntansi manual. Dalam praktik saat ini, sistem akuntansi manual sudah tidak lagi digunakan. Meskipun demikian, proses akuntansi dalam sistem manual pada dasarnya tidak berbeda dengan prosedur akuntansi dalam sistem informasi akuntansi berbasis komputer.
Terimakasih Pak Warsidi.
ReplyDeleteMencakup seluruh siklus akuntansi secara ringkas.
Akan lebih baik jika ada flowchart ttg siklus akuntansi :D
Keep posting pak :D
Terimakasih, Pak. Sangat bermanfaat dan membantu dalam perkuliahan. Saya semakin mengetahui runtutan peristiwa akuntansi dalam sebuah perusahaan.
ReplyDeleteSaya setuju dengan Mas Baharudin, akan lebih baik jika ditambahkan bagan siklus akuntansi (flowchart) agar lebih mudah untuk mengingatnya.
Sangat membantu pak
ReplyDeleteTerima kasih pak... sehat dan susukses selalu pak. Sangat bermanfaat
ReplyDeleteTerima kasih atas ilmu yang bermanfaat yang Bapak berikan. Materi Siklus Akuntansi ini sangat membantu saya dalam perkuliahan, terlebih jika sudah terjun ke dunia kerja akan sangat bermanfaat sekali.
ReplyDelete