Brevet Pajak Online Unsoed

Sistem informasi akuntansi bisa dirancang manual atau berbasis komputer. Sistem informasi akuntansi berbasis komputer bisa dikembangkan sendiri oleh perusahaan (custom-made system) atau dibeli jadi (siap pakai) dari vendor (off-the-shelf system) seperti yang banyak digunakan oleh usaha kecil dan menengah.
Contoh paket software akuntansi siap pakai adalah Accurate Accounting, QuickBooks, XERO, dan Peachtree.
Software akuntansi yang baik ditinjau dari segi efektivitas dan efisiensi harus mencakup kriteria efektivitas biaya, manfaat, dan fleksibilitas.
Berikut ini adalah keunggulan sistem berbasis komputer jika dibandingkan dengan sistem akuntansi manual.
Untuk memilih software akuntansi yang tepat, Anda harus memahami kegiatan perusahaan yang akan dilayani oleh software akuntansi. Sebagai contoh, Anda mungkin perlu menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
Memilih software akuntansi yang sesuai kebutuhan sangat penting. Mengapa? Instalasi sistem akuntansi yang sederhana sekalipun tetap memakan waktu dan biaya. Mempelajari sistem baru juga memerlukan jam kerja karyawan.
Software akuntansi secara umum bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu software akuntansi sederhana dan sistem Enterprise Resource Planning (ERP).
Sistem aplikasi general legder yang dibahas di bagian sebelumnya termasuk dalam software akuntansi sederhana. Software akuntansi seharusnya tidak hanya mampu mencatat transaksi dan membuat laporan keuangan. Kriteria memilih software akuntansi yang baik dan berkualitas mencakup:
Sistem akuntansi manual adalah sistem informasi akuntansi yang setiap tahap siklus akuntansi-nya dilakukan dengan tangan manusia. Dalam sistem akuntansi manual, seorang karyawan bertugas mencatat setiap transaksi akuntansi dalam jurnal, sementara karyawan lain memindahbukukan (melakukan posting) transaksi akuntansi ke buku besar. Perhitungan secara manual harus dilakukan untuk menentukan saldo-saldo akun di buku besar serta untuk membuat neraca saldo dan laporan keuangan.
Bagian berikutnya dari artikel ini akan memberikan contoh sistem akuntansi manual.
Mengapa sistem akuntansi manual harus dipelajari padahal di dunia nyata perusahaan sudah menggunakan sistem berbasis komputer? Dari segi jumlah, usaha kecil dan menengah (UKM) jauh lebih banyak daripada usaha besar. Dalam praktik, sistem informasi akuntansi diimplementasikan secara bertahap.
Usaha yang sangat kecil (usaha mikro) mulai menerapkan sistem manual, misalnya ketika ada tuntutan untuk menyelenggarakan pembukuan dari instansi pajak dan lembaga keuangan. Seiring perkembangan usaha, perusahaan beralih ke sistem berbasis komputer.
Anda juga mungkin bekerja pada usaha kecil dan menengah, atau barangkali berniat memulai usaha baru, sehingga memahami cara kerja sistem akuntansi manual tetap bermanfaat.
Di samping itu, untuk benar-benar memahami sistem informasi akuntansi berbasis komputer, Anda juga harus memahami sistem akuntansi manual.
Dalam sistem informasi akuntansi manual, buku besar pembantu atau buku pembantu adalah kelompok akun-akun yang memiliki karakteristik yang sama. Salah satu contoh buku besar pembantu adalah buku besar pembantu piutang (atau buku piutang) yang di dalamnya berisi akun-akun tiap-tiap pelanggan kredit. Buku besar pembantu merupakan tambahan dan perluasan buku besar umum. Dengan adanya buku besar pembantu, buku besar umum (atau kadang-kadang disebut “buku besar” saja) tidak perlu lagi memuat rincian saldo.
Buku besar pembantu yang biasa digunakan dalam sistem akuntansi manual adalah:
Akun tiap-tiap pelanggan dalam buku pembantu piutang dan akun tiap-tiap pemasok dalam buku utang biasanya ditata menurut abjad (alfabetis) untuk memudahkan akses terhadap catatan pelanggan atau pemasok tertentu.
Keterkaitan antara buku besar umum (general ledger) dengan buku besar pembantu adalah sebagaimana ditunjukkan pada gambar berikut:
Akun-akun pelanggan dalam buku besar pembantu biasanya dimutahirkan (di-posting) oleh petugas bagian penagihan (billing) setiap hari ketika terjadi penjualan kredit dan penerimaan kas, bersamaan dengan tanggal faktur dan bukti kas masuk. Posting harian memastikan informasi di dalam akun-akun buku besar pembantu menjadi mutahir (up-to-date). Informasi yang mutahir menjadikan perusahaan mampu memonitor limit kredit, menagih pelanggan, dan menjawab permintaan informasi dari pelanggan mengenai saldo akun mereka.
Pada setiap akhir periode (misalnya pada akhir bulan), petugas bagian buku besar umum (bagian akuntansi) melakukan posting (pemindahbukuan) ke akun akun kontrol dalam buku besar umum (biasanya dari total-total yang diperoleh dari kolom-kolom jurnal khusus). Praktik semacam ini memungkinkan perusahaan untuk membuat laporan keuangan bulanan.
Sebagaimana ditunjukkan oleh gambar di atas, pada akhir bulan perusahaan bisa melakukan rekonsiliasi total debit (Rp14.000.000) dan total kredit (Rp10.000.000) akun Piutang Usaha dalam buku besar umum dengan rincian debit dan kredit akun-akun dalam buku besar pembantu. Saldo Rp4.000.000 dalam akun kontrol Piutang Usaha juga harus sama dengan total saldo-saldo tiap-tiap akun (Rp2.000.000 + Rp0 + Rp2.000.000) dalam buku besar pembantu.
Jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan perusahaan untuk mencatat jenis-jenis transaksi yang sama. Sebagai contoh, semua penjualan barang dagangan secara kredit dicatat dalam jurnal penjualan, sedangkan semua penerimaan kas dicatat dalam jurnal penerimaan kas. Jenis transaksi apa yang sering terjadi di suatu perusahaan akan menentukan jurnal khusus apa yang digunakan perusahaan itu.
Sebagaimana dijelaskan pada bagian berikut, penggunaan jurnal khusus memungkinkan dilakukannya pembagian kerja. Beberapa orang mencatat transaksi dalam jurnal-jurnal khusus yang berbeda pada waktu yang sama. Sebagai contoh, satu karyawan bertugas melakukan pencatatan dalam jurnal penerimaan kas, sementara karyawan lain melakukan pencatatan dalam jurnal penjualan kredit.
Penggunaan jurnal khusus juga mengurangi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proses pemindahbukuan (posting). Dengan digunakannya sistem informasi akuntansi yang mengimplementasikan jurnal khusus, sebagian akun hanya di-posting secara periodik (misalnya setiap akhir bulan), tidak lagi setiap hari.
Perusahaan dagang yang menggunakan sistem akuntansi manual pada umumnya mengimplementasikan lima jenis jurnal, yaitu jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, jurnal pembelian, jurnal pengeluaran kas, dan jurnal umum.
Jurnal khusus sebagaimana diuraikan di atas tidak berlaku umum. Dalam praktik, tiap-tiap perusahaan menggunakan jurnal khusus yang berbeda-beda. Sebagai contoh, jika suatu perusahaan memperbolehkan pelanggan untuk melakukan retur barang dan transaksi itu sering terjadi, jurnal retur penjualan akan digunakan perusahaan itu. Perusahaan juga menentukan kolom-kolom jurnal khusus sesuai kebutuhan.
Comments
Post a Comment